Langsung ke konten utama

Morris Isheta

kulitnya seputih salju, bibirnya semerah darah, pribadinya seperti mawar yang kuat dan tangguh.
sebut saja dia Morris. 
ya, kenalin aku Morrisa Isheta, aku berasal dari keluarga sederhana. ayahku sudah tiada dan ibuku sekarang entah dimana tinggalnya akupun tak tahu, aku sekarang tinggal bersama sepasang kakek dan nenek yang baik hati mau merawatku dan mengangkatku sebagai cucunya.
Mereka punya cucu kandung selain aku, dan kami tinggal bersama. Namanya Arini dan Amran, mereka kembar. mereka sangat baik padaku tentunya hanya didepan kakek dan nenek. 
Aku sebetulnya sangat sedih melihat mereka yang juga bernasib sama sepertiku. Namun, mereka sedikit lebih beruntung dibanding aku. Aku, Morris Isheta dibuang di pelataran Masjid oleh Ibu yang depresi akibat ayahku yang meninggal lebih dulu. 
Arini Morita dan Amran Morita dilahirkan dengan latar belakang keluarga yang baik baik hanya saja kedua orang tua mereka berpisah dan mereka diasuh oleh kakek nenek dr ibunya. 
aku sedih melihat dunia ini begitu menyeramkan, tidak ada seorangpun yang kukenal kecuali kakek dan nenek yang baik hati ini. dan saudara ku Arini dan Amran. 

"Hidup kadang memang harus sakit tak melulu bahagia"

Kata-kata itulah yang selalu terlontar dalam benak nenek pada kami. "Hidup bahagia itu gak enak, gak seru kadang biar lebih ekstrem kita harus mengalami rasanya sakit, sedih, bahkan dikecewakan oleh orang orang yang kita sayang", begitulah nasihat nenek pada kami. Aku bangga pada Nenek yang membesarkan kami, terutama aku yang memang bukan siapa-siapa. "heh, kampung!" panggil Arini. Ya, dia memang selalu memanggilku dengan panggilan seperti itu ketika tidak ada Nenek atau kakek. aku tak masalah, karena aku tau kondisi dia seperti apa.
"iya?" jawabku singkat. aku tak perlu banyak bicara depannya, Arini sangat tidak suka aku bicara terlalu banyak. 
"nih, besok kumpulin yee" ujar Arini padaku. Kulihat kertas yang diberikannya, kertas yang sangat menentukan jalan hidup dia. kertas masuk Universitas.
"bukannya gk boleh diwakilin?" ujarku pelan takut salah.
"besok gua ada casting, gak bisa. pokoknya lo kumpulin deh ya.." lanjutnya. "jangan kasih tau nenek kalo gua casting bisa mati gua" 
"i..i..iyyaa" balasku ragu.


Haduh, mati aku. 
Aku dan Arini dinyatakan sebagai Mahasiswa Atorn University di kota kami. Universitas yang paling bagus di kota kami, hanya orang orang pintar yang bisa masuk universitas ini. tapi, kenapa Arini tidak mau kuliah? cita-cita Arini sejak dulu yang kutau memang bukan menjadi seorang Dokter maupun pekerjaan lainnya yang menghabiskan waktu bermainnya dengan belajar. Arini ingin sekali menjadi seorang aktris, sementara aku? tinggal disini saja aku sudah bahagia dan bersyukur.



waktu yang kuhabiskan selalu dalam ruangan baca keluarga ini. kakek dan nenek pun sangat suka membaca disini. Buku yang paling kusuka adalah ketika malaikat jatuh cinta.kakek dan Nenek selalu mendongengkan Kami sebelum tidur. 


Aku
terkadang sedih melihat kedua pasangan ini ketika melihat Arini yang selalu pulang seenaknya sendiri.
dan
Amran yang suka sekali membuat kekacauan di luar rumah mauopun didalam rumah.
sempat terpikir olehku untuk pergi dari rumah ini, 



segitu dulu yah dongeng dr gua kwkwkw
sampai jumpa dilain dongeng gua bhay bhay
Fikas Fabuloustellar
Tng, 05 08 15
20.56

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 bulan

sudah 10 bulan lamanya aku pergi meninggalkan semua semua yang kamu telah berikan kasih sayang, cinta, bahkan emosi cukup trauma tapi aku bahagia disini terimakasih... dan akhinya aku berhasil melewati perasaan perasaan sendiriku sudah berhasil aku membuka hati walaupun tidak bisa digantikan posisimu tapi aku senang hari-hariku lebih normal tidak ada ketakutan lagi aku sudah aman dan tentram Jogja, 21 Juli 2024 Fikas Fabulostellar

Liburan singkat ke Dieng

Jadi, pas awal agustus kemarin tanggal 3-4 gue ke dieng bersama teman-teman kantor pertama-tama berangkat masih enjoy gak ada gangguan tapiii ada terlambat gitu deh pas mau berangkat, harusnya otw jam 11.00 ini lewat dari jam 11.00 okelah, gangguan yang masih dimaklumi, eh ternyata, seperti demam kalo gak ada gebrakan pas otw udah telat ini, gebrakan mulai gaesss mulai dari supir travel yang wadidaw, duduk di mobil travel udah kayak dugem DUDUK GEMETER gue gaesss gue gak mau ambil pusing, mencoba tidur tapi ternyata tidak bisa sodara-sodara hahahah padahal gue udah minum obat biar tidur gitu kan yaudahlah gue nikmatin aja malem itu dengan duduk gemetar alias dugem beberapa jam kemudian... kok feeling gue gak enak ya, ternyata eh ternyata gebrakan kedua datang wahai pemirsahhh supir travelnya salah jalan donggg kek apa gitu gak sih iyuh WKWKWKKW skibidi banget deh tau jalan gak sih kata gue gitu kan yaudah lah gue gak mau mikirin banget diemin aje dah lemes gak ada tenaga banget buat ng...

Dear Mas

Hai apa kabar? Baik baik aja kan? Alhamdulillah aku disini juga baik baik aja, Gimana sekarang kerjaannya? Aduh, maaf ya aku kagok banget nulis ini Seperti yang kamu tau, aku masih gengsian Hiks, gimana ya cara ilanginnya? Hehe… Setelah berhari-hari kita tidak bertukar kabar, Tidak berbagi cerita, Tidak saling mengungkapkan rasa sayang kita Aku kangen ternyata heheh Sekarang kamu udah Bahagia ya sama dia? Boleh gak aku kenal sama dia? Kamu pasti banga ya sama dia? Selamat ya, aku seneng deh liat kamu bisa tersenyum lagi Waktu sama aku, kamu jarang tersenyum Iya, sekali lagi aku minta maaf ya Aku gak mau kamu tersiksa oleh masalalu yang telah kuperbuat Teruslah berjalan maju Mas Aku disini ikut mendoakan kamu agar kamu Bahagia Bahagia dengan pilihanmu Walaupun dalam lubuk hatiku paling dalam, aku kecewa Bukan aku dalam masa depanmu Kamu gak pantes sakit Denganku kamu selalu sakit, hatimu terlalu lembut Dan aku terlalu jahat untukmu Kapan-kapan aku mau denger dong dia gimana...